Bentuk Bumi - Quran vs Bible

>> Tuesday, March 30, 2010

Jika kita lahir di zaman kuno, saat belum ada teknologi, lalu kita berdiri di tepi laut, atau dipuncak gunung, maka sejauh mata memandang, kita cuma boleh melihat 1 garis lurus dihujung cakrawala iaitu garis horizon. Masa itu, kita tak mungkin tahu jika bumi itu berbentuk bundar pipih. Tapi, 1 buah Kitab, berani menentang pemikiran tak betul masa itu.

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (Al Qur'an, 39:5)

Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.

Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.

Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini.

Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur'an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur'an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya.

Jika kita lahir di zaman kuno, maka kita pun dapat dipastikan berfikiran jika bumi itu kotak persegi seperti lazimnya ramai orang pada masa itu. Zaman dahulu pun ramai orang berfikiran jika bumi itu bersudut 4, dan diujung laut itu macam air terjun. Jadi, ramai orang tak berani berlayar jauh sangat mencari ikan kerana mereka takut jatuh dari "Air Terjun" di ujung bumi.

Dan, ada pulak 1 buah Kitab yg mengaku Suci & berasal dari Tuhan, lalu dia menulis dengan jelas & banyak sekali dalam ayatnya jika bumi itu datar & berujung 4.

Apa yg sy tulis ini bukan menurut sy, bukan KATA SAYA, bukan KATA ORANG, bukan KATA MEDIA MASA, tapi KATA KITAB yg mengaku suci & dari TUHAN. Dan inilah bukti ayat-ayat "Suci" tapi salah yang katanya berasal dari "Tuhan":

Matius 24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari KEEMPAT PENJURU BUMI, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain

Markus 13:27 Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari dari KEEMPAT PENJURU BUMI, dari ujung bumi sampai ke ujung langit

Wahyu 7:1. Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada dari KEEMPAT PENJURU BUMI dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon

Wahyu 20:8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada dari KEEMPAT PENJURU BUMI, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut

Matius 12:42 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!

Saudara saudari semua, meski kita naik ke puncak gunung tertinggi di Tibet & boleh dapat melihat sejauh ribuan mil, tapi tetap lah kita tak dapat tengok seluruh bumi, bagian belakang bumi yg bundar tetap tak boleh nampak. Ini hanya boleh berlaku jika bumi itu datar! Ini ayatnya:

Matius 4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,

Lukas 4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.

Daniel 4:10-11 Adapun penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu, demikian: di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi; pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi.

Ayat-ayat diatas ini pun bermakna bumi itu datar, bukan bundar, kerana mustahil orang dapat tengok pohon setinggi apapun dari bagian belakang bumi yg bundar. Ini cuma boleh berlaku jika bumi datar!

Mungkinkah TUHAN menulis bumi berujung 4?

Mungkinkah TUHAN keliru?

Mungkinkah TUHAN cakap bumi itu datar?

Jelas ini bukan Firman Tuhan!

Masih banyak ayat alkitab Christian yang menyatakan bumi ini datar, bersudut 4, berujung ini masih banyak lagi lainnya:

Matius 12:42, Lukas 11:31, Kisah Rasul 1:8, Kisah Rasul 13:47, Roma 10:18, Yesaya 24:16 , Yesaya 5:26, Amsal 30:4, Amsal 17:24, Mazmur 135:7, Mazmur 98:3 , Mazmur 72:8, Mazmur 67:8, Mazmur 65:9, Mazmur 65:6, Mazmur 61:3, Mazmur 59:14, Mazmur 46:10, Mazmur 22:28, Mazmur 19:5, Mazmur 2:8, Ayub 38:13, Ayub 37:3, Ayub 28:24, Ulangan 33:1, Ulangan 28:6, Ulangan 28:49, Ulangan 13:7.

Sila tengok sendiri, sy tak cuma asal bicara, semua ada bukti.
Dan,,, memang terbukti, alkitab christian tak lah suci lagi...

Pernah dengar "ALIRAN SESAT"? Apa hukumnya? Zaman dahulu, para ilmuwan yg berpendapat jika bumi itu bundar, langsung dianggap semacam pendiri ALIRAN SESAT! Apa pasal para ilmuwan itu dianggap pendiri aliran sesat? Kerana mereka menentang & berlawanan dengan alkitab christiani yg banyak menulis jika BUMI ITU BERSUDUT 4 & BER-UJUNG 4!

Para Ilmuwan yg dianggap pendiri ALIRAN SESAT itu ialah: Galileo Galilei, Copernicus dan lainnya. Mereka di fatwa oleh Gereja dengan hukuman MATI.

Coba tengok, inilah bukti kesesatan & kesalahan alkitab christian yg nyata.

Meski Rasulullah Muhammad SAW memiliki banyak mukjizat fisik seperti menyembuhkan orang lumpuh, membelah bulan, berbicara dengan binatang seperti Nabi Sulaiman, para sahabat berjalan diatas laut, memberi makan ribuan orang dengan sikit makanan, dan masih sekitar 300 mukjizat lainnya yang telah sy tulis dalam wall post 1 bulan lepas, tapi tetaplah Qur'an ialah Mukjizat terbesar & sepanjang masa.

Itulah mengapa Qur'an disebut mukjizat terbesar & sepanjang masa kerana banyak ayat Qur'an yang baru dapat dibuktikan oleh peralatan modern abad terahir. Mulai dari Astronomi, Geology, Biology, Math, chemistry, Oceanography dan segala bidang.

Sebuah Mukjizat terbesar berupa sebuah buku yang diturunkan melalui seorang Al-Amin (tak pernah berbohong) yang tak dapat membaca dizaman kuno kepada ummat terakhir yang pintar dan selalu membaca buku di zaman modern dan baru dapat dibuktikan oleh peralatan akhir zaman. Siapa lagi yg mewahyukan jika bukan PENCIPTA ALAM SEMESTA?

Jadi,,, 1 bukti lagi... ISLAM TERBUKTI BENAR....

Qs.3 Ali Imran:85 Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka SEKALI-KALI TIDAK AKAN DITERIMA daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi

Qs.3 Ali Imran:19 Sesungguhnya agama disisi Allah HANYALAH Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya

Read more...

Tanda-tanda Hari Kiamat

Hari Kiamat adalah hari kehancuran alam semesta ini di mana semua manusia dan makhluk lainnya akan mati. Hari Kiamat adalah awal di mana manusia yang jahat, korup, suka membunuh akan mendapat balasan berupa siksa neraka dan orang-orang yang baik akan mendapat ganjaran surga.

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).” [Al Hajj 1]

Tidak ada manusia yang mengetahui kapan terjadinya hari Kiamat. Tidak juga Nabi. Hanya Allah yang mengetahuinya.

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Kapan terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." [Al A’raaf 187]

Meski demikian, Nabi menceritakan tanda-tanda Hari Kiamat. Tanda-tanda Hari Kiamat ada 2, yaitu Tanda-tanda Kiamat Kecil dan Tanda-tanda Kiamat Besar. Tanda-tanda Kiamat Kecil, yaitu meski sudah dekat, namun waktunya masih cukup lama. Ada pun tanda-tanda Kiamat besar, jika semuanya sudah terjadi, maka Kiamat pun segera tiba.

Saat ini tanda-tanda kecil hari kiamat sudah dan tengah terjadi dimulai dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW.

Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:

1. Diutusnya Rasulullah saw

Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata: Aku mendengar Nabi saw. bersabda sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti ini (mengisyaratkan dekatnya waktu kiamat). (Shahih Muslim No.5244)

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti jarak antara kedua jari ini. (Shahih Muslim No.5245)

Jabir r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)

2. Disia-siakannya amanat

Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majlis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badwi dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.” Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)

3.. Penggembala menjadi kaya

Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim)

4. Sungai Efrat berubah menjadi emas

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas, sehingga manusia saling membunuh (berperang) untuk mendapatkannya. . Lalu terbunuhlah dari setiap seratus orang sebanyak sembilan puluh sembilan dan setiap orang dari mereka berkata: Semoga akulah orang yang selamat. (Shahih Muslim No.5152)

5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam

”Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).

6. Banyak terjadi pembunuhan

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)

7. Munculnya kaum Khawarij

Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.” (HR Bukhari).

8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman

“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka.” (HR At-Tabrani)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah dua golongan besar saling berperang sehingga pecahlah peperangan hebat antara keduanya padahal dakwah mereka adalah satu. (Shahih Muslim No.5142)

9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim,wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. bersabda: Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!. (Shahih Muslim No.5200)

Kenapa orang-orang Yahudi diperangi? Karena mereka sangat kejam. Bahkan wanita dan anak-anak pun tidak lepas dari kekejaman mereka.

10. Berleluasanya Fitnah

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat, sampai berleluasanya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).

11. Sedikitnya ilmu

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Di antara tanda-tanda hari kiamat ialah diangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, banyak yang meminum arak, dan timbulnya perzinaan yang dilakukan secara terang-terangan. (Shahih Muslim No.4824)

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya menjelang terjadinya hari kiamat terdapat beberapa hari di mana pada hari-hari itu ilmu akan diangkat, diturunkan kebodohan dan banyak terjadi peristiwa pembunuhan. (Shahih Muslim No.4826)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat semakin mendekat, ilmu akan dicabut, fitnah akan banyak muncul, sifat kikir akan merajalela dan banyak terjadi haraj. Para sahabat bertanya: Apakah haraj itu? Rasulullah saw.. menjawab: Yaitu pembunuhan. (Shahih Muslim No.4827)

12. Merebaknya perzinahan

Perzinahan dilakukan terang-terangan dan sudah menjadi suatu kebiasaan di masyarakat luas. Saat ini free sex atau kumpul kebo dan perselingkuhan sudah jadi hal yang biasa. Bukan hanya antar pria dan wanita, bahkan juga sesama jenis (homosex/lesbian) .

13. Mabuk-mabukan banyak dilakukan seolah bukan perbuatan

yang diharamkan. Saat ini minuman keras dapat dibeli dengan mudah di mini market atau super market seperti Alpha, Carrefour, dan sebagainya.

14. Banyaknya kaum wanita

Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. “Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki.” (HR Bukhari)

Jumlah wanita semakin lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka sudah tidak malu lagi berpakaian setengah telanjang..

Banyak wanita yang berdandan/berpenamp ilan seperti pria, begitu juga sebaliknya. Kita melihat banyak wanita mengenakan baju kaos/kemeja pria dan celana. Sementara para pria banyak yang mengenakan kalung dan anting.. Bahkan banyak pula yang tidak malu mengenakan pakaian wanita di TV-TV. Ini adalah tanda hari kiamat. Hanya orang-orang berakhlak buruk dan calon penghuni nerakalah yang berkelakuan seperti itu.

15. Bermewah-mewah dalam membangun masjid

Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)

Banyak orang bermewah-mewah dalam membangun masjid sementara jamaahnya sedikit, serta saling membanggakan keindahan masjid.

16. Menyebarnya riba dan harta haram

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram.” (HR Ahmad dan Bukhari)

Umat manusia berlomba menumpuk kekayaan dengan jalan yang tidak halal serta maraknya praktek riba. Saat ini korupsi, suap-menyuap, atau pun gaji raksasa yang di luar kewajaran sudah merajalela. Sulit orang untuk memberantas korupsi. Salah-salah justru dia bisa dipenjara atau dibunuh.

17. Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah
Hijaz

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz yang dapat menerangi leher-leher unta di Basrah. (Shahih Muslim No.5164)

Boleh jadi penemuan minyak di tanah Arab yang memberi energi penerangan merupakan satu tanda Kiamat kecil itu.

18. Kiamat tidak akan terjadi sebelum suku Daus menyembah
Dzul Khalashah

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum pinggul-pinggul kaum wanita suku Daus bergoyang di sekeliling Dzul Khalashah, yaitu sebuah berhala yang disembah suku Daus di Tabalah pada zaman jahiliah. (Tabalah adalah nama daerah di Yaman). (Shahih Muslim No.5173)

19. Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati

kuburan orang lain, lalu ia berharap dapat menggantikan tempat si mayit karena beratnya dugaan dunia

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melawati kuburan orang lain lalu berkata: Alangkah senangnya bila aku menempati tempatnya!. (Shahih Muslim No.5175)

20. Munculnya sekitar 30 Dajjal yang mengaku Nabi Palsu

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah. (Shahih Muslim No.5205)

Saat ini banyak sekali orang yang mengaku Nabi palsu. Padahal tidak ada lagi Nabi atau pun Rasul setelah Nabi Muhammad SAW yang merupakan “Penutup para Nabi” (Khatamaan Nabiyyiin). Pemunculan Nabi Palsu mulai dari Musailamah Al Kadzdzab, hingga Ghulam Mirza Ahmad, Mosadeq, Lia Eden, dan sebagainya merupakan satu tanda hari kiamat.

21. Banyaknya Gempa Bumi.

Abu Hurairah berkata, "Nabi bersabda, 'Tidak akan tiba hari kiamat sehingga ilmu pengetahuan (agama) dilenyapkan, banyak gempa bumi, masa saling berdekatan (semakin singkat), banyak timbul fitnah, banyak huru-hara yaitu pembunuhan, hingga harta benda melimpah ruah di antara kamu.'"

Read more...

Pesan Nabi Muhammad S.A.W

>> Saturday, March 27, 2010


Hikmah Larangan Makan dan Minum Berdiri


Ilmu kedokteran modern mengungkapkan, minum berdiri menyebabkan air yang mengalir berjatuhan dengan keras pada dasar lambung dan menumbuknya, menjadikan lambung kendor dan menjadikan pencernaan sulit. Sebagaimana terus-menerus makan dan minum sambil berdiri menimbulkan luka pada dinding lambung. Penemuan ini menjelaskan manusia bahaya yang telah diperingatkan Rasulullah SAw dalam hadits ini.



Dari Anas dari Qatadah,



إِنَّالنَّبِيِّ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا


“Sesungguhnya Nabi melarang seseorang minum sambil berdiri”



Qatadah berkata, “Kami bertanya, “Bagaimana kalau makan?” Beliau bersabda,



ذَاكَ أَشَرُّ وَأَخْبَثُ


“Itu lebih jelek dan lebih buruk.” (HR. Muslim dan At-Tarmidzi).



Hikmah Larangan Meniup kedalam Minuman


Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra berkata,



نَهَى رَسُوْلُ اللّهِ صَلى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَمْ عَنِ الشُّرْبِ مِنْ فَمِ الْقَدَحِ وَأَنْ يُنْفَخُ فِي الشُّرَابِ


“Rasulullah saw melarang minum dari mulut poci dan meniup ke dalam minuman.” (HR. Bukhari)



Para dokter menyatakan, bahwa minum dari mulut poci bisa meninggalkan kuman berbahaya. Dan telah terbukti dalam kedokteran, bahwa sebab TBC adalah meniup kedalam minuman.



Kenapa Bangkai Haiwan Laut Halal


Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi SAW ketika ditanya tentang laut, beliau menjawab,



هُوَ الطَّهُوْرُ مَا ؤُهُ الجِلُّ مَيْتَتُهُ


“Air laut adalah suci dan halal bangkainya.” (HR. Al-Tarmidzi, dia berkata,:Hadits Shahih”)



Dalam hadits ini, kenapa Rasulullah SAW menghalalkan bangkai ikan dan mengharamkan hewan-hewan yang lain?



Para ahli menjawab pertanyaan ini bahwa ikan memiliki keistimewaan yang Allah letakkan padanya. Yaitu apabila ikan ditangkap dan keluar dari laut, lalu mati, niscaya darah-darahnya akan terkumpul di jakun, seolah-olah disembelih.



Ini adalah salah satu dari tanda kenabian beliau SAW, dan bahwa beliau tidak berbicara dengan hawa nafsu.



Bakteri Pada Anjing


Ilmu kedokteran mengungkap bahwa mulut anjing membawa 50 bakteri. Ini diketahui setelah ditemukan nya mikroskop. Bakteri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, Rasulullah SAW telah memperingatkan kita dari mulut anjing dalam haditsnya, dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,



إِذَاشَرِبَ الْكَلْبُ فِى إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْسِلْهُ سَبْعَ مَرَّاتٍِ وَعَفِّرُوْهُ الثَّامِنَةَ بِالتُّرَابِ


“Jika anjing minum pada bejana salah seorang kalian, maka hendaklah ia mencucinya sebanyak tujuh kali, dan melumurinya dengan tanah pada kali yang kedelapan.”



Kuarantin Kesihatan


Dari Usamah bin Zaid ra, dari Nabi SAW, beliau bersabda,



إِذَا وَقَعَ الطَّاعُوْنُ بِأَرْضٍِ فَلاَ تَدْخُلُوْهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍِ وَأَنْتُمْ فِيْهَا فَلاَ تَخْرُجُوْامِنْهَا


“Apabila penyakit pes mewabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Dan apabila ia mewabah di suatu negeri dan kalian ada di dalamnya, maka janganlah keluar darinya.” (HR. Ahmad)



Para dokter spesialis kuman dan penyakit mengatakan bahwa data hasil penelitian menunjukkan kepada kita manakala penyakit pes mewabah di suatu negeri, maka prosentase orang yang membawa kuman brejumlah 95%. Dan prosentase orang yang tampak berpenyakit berjumlah 20-30%. Sisanya adalah orang-orang yang membawa kuman akan tetapi zat kekebalan tubuhnya mengalahkan kuman tersebut. Apabila mereka tetap tinggal di tempat tersebut, maka kesehatan mereka tidak akan terancam. Namun apabila seorang dari mereka keluar dari tempat tersebut, maka dia akan menularkan penyakitnya. Langkah paling tepat untuk menanggulangi penyakit ini adalah dengan melakukan karantina kesehatan Yaitu agar tidak ada yang keluar-masuk pada tempat di mana penyakit pes sedang mewabah.



Hikmah Larangan Kencing pada Air Tergenang


Banyak dokter menyebutkan bahwa jutaan orang mengidap penyakit kutu air (bilharziazis = penyakit yang hidup di air, apabila penyakit itu hinggap maka akan menjadikan kaki pecah-pecah). Penyebab penyakit ini adalah seseorang kencing pada air tergenang yang tidak bergerak, lalu orang lain datang mandi di air tersebut dan tertimpa penyakit ini. Apabila seseorang kencing pada air yang tergenang, maka akan keluar telur, lalu menetas, dan melahirkan penyakit. Seandainya manusia tidak kencing pada air tergenang, tentu penyakit bilharziazis tidak akan ada di dunia.



Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa semua ajaran yang disebutkan Rasulullah SAW bagi manusia merupakan kebaikan bagi manusia. Telah disebutkan dalam hadits ini, dari Jabir ra,



أَنَّ رَسُوُلَ اللّهِ نَهَى أَنْ يُبَالَ فِي الْمَاءِ الرَّاكِدِ


“Sesungguhnya Rasulullah melarang kencing pada air yang tergenang.” (HR. Muslim)

Read more...

Tim Winter ulama kulit putih

>> Thursday, March 25, 2010

Kaum kulit putih khususnya dari Eropah yang musyrik sering berbangga dengan darah Anglo Saxon yang mengalir dalam tubuh mereka. Namun, bagi Tim Winter atau nama sebenarnya Timothy John Winter yang berketurunan Anglo Saxon tanpa segan mengakui bahawa beliau sebenarnya berketurunan Anglo-Muslim. Ia kesan secara langsung sebaik sahaja beliau memeluk Islam sekitar tahun 1970-an dahulu.



Anglo Muslim?



Perkara ini sebenarnya tidak pelik kerana jika kita kembali ke abad ke-18, di sekitar England telah wujud kelompok masyarakat yang dikenali sebagai Anglo Muslim atau Anglo-Mohammedan. Jumlah mereka semakin berkembang dan kini dianggar terdapat lebih 100,000 warga kulit putih United Kingdom (UK) yang beragama Islam sama ada secara keturunan mahupun mualaf.



Jika dikaji semula sejarah, Islam bukanlah suatu agama yang baru bagi kalangan kaum kulit putih. Mungkin kebanyakan nenek moyang mereka dahulu beragama Islam. Sekalipun tidak beragama Islam, Kristian yang mereka anuti cukup berbeza daripada aspek ibadat, amalan dan ajaran. Sebagaimana yang diakui sendiri oleh Tim, datuknya merupakan dari generasi terakhir keturunan keluarga beliau yang mengakui kebenaran Kristian.




Pusat Islam London yang sentiasa menjadi tumpuan masyarakat beribadat dan juga mengadakan aktiviti kemasyarakatan. - Gambar hiasan


"Datuk saya tidak pernah menyentuh holy water sehingga ke akhir hayatnya," katanya. Beliau kini ialah ulama Islam kulit putih yang sangat terkenal.





"Mengimbau zaman di mana anak-anak muda duduk semeja sambil minum kopi dan masing-masing berbicara mengenai apakah makna hidup, mengenalpasti di manakah sebenarnya kita berada dan ke arah manakah haluan hidup ini.



"Semua itu kononnya terjawab apabila ramai kalangan rakan memilih cara hidup hippie malah ramai juga yang terus menetap di India yang kononnya menjanjikan hidup penuh dengan adat ketimuran, eksotik dan kelas pertengahan," katanya.



Bagaimanapun, beliau tidak seperti rakan-rakannya itu tetapi lebih memilih untuk ke Asia Barat atau lebih tepat, Islam. "Saya memilih sesuatu yang secara radikal berbeza berbanding agama tradisi bangsa India atau Zen Buddha, saya tidak memerlukan agama yang ganjil atau eksotik dan saya juga tidak bertujuan untuk mencari alternatif identiti yang baru untuk diri sendiri," katanya.



Apa yang pasti, Tim tidak lagi mengunjungi gereja kerana tidak dapat menerima konsep-konsep yang diketengahkan. Ditanya adakah semua konsep itu tidak munasabah untuk diterima apatah lagi tanpa banyak soal, beliau menjawab: "Catatan mengenai Nabi Isa a.s boleh dilihat dari dua bentuk. Iaitu sebagaimana baginda diceritakan dalam sejarah dan kisah-kisah baginda dalam perjanjian baru.



"Tetapi adakah Nabi Isa yang diceritakan oleh kedua-dua sumber itu adalah dari individu yang sama?



"Ini kerana daripada kedua-duanya tidak ada yang sama dan berbeza-beza.



Tambahan pula, beliau tidak mempunyai kapasiti yang cukup kuat untuk mempunyai kepercayaan terhadap doktrin-doktrin yang abstrak. "Sejauh pemahaman saya, Nabi Isa secara ultimatumnya guru kepada bangsa Yahudi yang membawakan mesej yang besar dari Injil Hebrews bahawa manusia boleh diterima di sisi tuhan atas kekuasaan tuhan yang mempunyai kuasa untuk mengampun," katanya. Tuhan bagi Tim sedia untuk mengampun dan memberkati hidup hamba-hamba tanpa sebarang masalah, jauh sekali hasil daripada pengorbanan mana-mana pihak.



"Bagi saya itu darjah monoteisme paling tinggi bagi tuhan dan saya dapati ia menjadi ajaran utama dalam Islam," katanya.



Antara punca lain yang menarik Tim kepada Islam tidak sahaja isi kandungan al-Quran tetapi tentulah juga alunan bacaan ayat-ayat suci itu yang beliau sifatkan bagaikan daya tarikan sekuat magnet kepadanya untuk mendekati dan seterusnya mencintai Islam.



"Pernah semasa berada di Kaherah Mesir, saya sempat mengira sebanyak 38 kedai secara serentak memasang rakaman bacaan al-Quran di sana-sini, sepanjang hari.



"Pertama kali mengalami suasana seperti itu, dengan alunan bacaan al-Quran pelbagai jenis lagu itu menjadikan ia 'muzik' kegemaran saya.



"Malah saya tidak ragu-ragu mengatakan bahawa ia merupakan suatu seni Islam yang sangat hebat," katanya.



Namun pada asasnya Tim memeluk Islam selepas mengkaji dan membuat perbandingan pelbagai falsafah dan teologi agama dan beliau tidak menemui suatu agama yang amalannya begitu sempurna, selain Islam. Berdasarkan kepada pengetahuan yang ada tidk sesuai lagi jika meletakkan Tim atau nama Islamnya Dr. Abdul Hakim Murad sebagai saudara Muslim. Sebab, pengetahuannya mengenai Islam persis beliau dilahirkan dan dibesarkan secara Islam, terlalu luas dan amat mendalam.



Lahir pada tahun 1960, beliau memegang ijazah kelas pertama dalam bahasa Arab dari Universiti Cambridge pada tahun 1983. Atas minat dan cinta beliau terhadap Islam, Tim atau Abdul Hakim menyambung pengajian mengenai Islam di Universiti al Azhar, Mesir. Beliau pulang semula ke England pada 1989 untuk menyambung pengajian di Universiti London bagi pengajian Turki dan Parsi.



Kini beliau merupakan pensyarah di Shaykh Zayed Pengajian Islam di Fakulti Diviniti Universiti Cambridge, juga merupakan Pengarah Pengajian Teologi di Kolej Wolfson dan baru-baru ini menerima ijazah kedoktoran dari Universiti Oxford. Apabila menyebut beliau berketurunan Anglo Saxon, sesuai dengan itu juga Abdul Hakim adalah Pengarah Pertubuhan yang dikenali The Anglo Muslim Fellowship untuk Eropah Timur dan memegang pelbagai lagi jawatan dalam dunia akademik dan pertubuhan bukan kerajaan yang berasaskan Islam. Sudah tentunya, Abdul Hakim memberi sumbangan yang sangat besar dalam dunia Islam dengan menulis buku-buku, jurnal, artikel, syarahan, panel forum dalam pelbagai topik yang sangat menyentuh mengenai dunia dan ilmu-ilmu Islam. Yang menarik, beliau antara bangsa kulit putih pertama menterjemahkan kitab-kitab muktabar ke bahasa Inggeris seperti, The Remembrance of Death and the Afterlife (Cambridge 1989) oleh Imam Al Ghazali.



Hikmah yang sangat besar apabila Tim memeluk Islam ialah kemampuan beliau berdakwah menyebarkan Islam terutamanya pada mereka yang sebangsa dengannya. Usaha dakwahnya menjadi lebih berkesan kerana beliau begitu memahami soal bahasa dan budaya bangsanya sendiri. Hujah-hujah yang padat dan bernas sentiasa diberikan dalam konteks hubungan Islam dan Barat (Kristian), dakwah, aliran-aliran seperti wahabi, sunni, syiah dan politik. Begitu tertarik apabila dalam satu artikel, Abdul Hakim menulis mengenai beberapa kelemahan umat Islam yang agak unik.



"Sehingga ke abad 18, ramai ulama percaya bahawa dunia penerbitan membabitkan percetakan adalah haram hukumnya.



"Ini apabila mereka percaya teks-teks yang melibatkan agama Islam adalah terlalu suci untuk dicetak dan diulang cetak berkali-kali.



"Bagi mereka jika hendak ditulis mestilah ditulis tangan dengan perlahan-lahan dan penuh dengan rasa kecintaan dengan tulisan-tulisan berseni kaligrafi atau khat dan dibukukan dengan penuh seni, juga secara tangan," katanya.



Begitu juga dengan kejatuhan kerajaan atau empayar Islam Uthmaniah di awal abad ke-19 yang menyebabkan banyak wilayah Islam jatuh ke tangan asing terutamanya Rusia. Ramai pakar sejarah mengakui kemenangan di pihak Rusia itu berpunca pihak musuh mempunyai disiplin yang tinggi dan lebih-lebih lagi peralatan ketenteraan yang moden dan terkini untuk zaman itu. Sedangkan di pihak Islam, mereka percaya kepada kemenangan boleh dicapai hanya melalui 'keimanan' tanpa perlu mengubah strategi perang yang ada.



"Mereka juga percaya jika dibekalkan senjata seperti senapang, iaitu tembakan ke arah musuh dari jarak jauh dianggap seperti tindakan seorang pengecut berbanding berlawan dengan pedang sambil merenung mata musuh barulah dianggap sebagai pahlawan sejati," kata beliau.



Read more...

Kecepatan Cahaya Dalam Islam

>> Wednesday, March 24, 2010



Kecepatan Cahaya, Kecepatan gelombang elektro magnetic yg tercepat di jagat ini, iaitu: 299792.5 Km/detik, yang baru diketahui abad 20, ternyata telah ditulis Qur’an 1400 Tahun yang lalu.

Mungkin saudara saudarai pernah tahu jika konstanta C, atau kecepatan cahaya yaitu kecepatan tercepat di jagat raya ini diukur, dihitung atau ditentukan oleh berbagai institusion berikut:

US National Bureau of Standards, C = 299792.4574 + 0.0011 km/det

The British National Physical Laboratory, C = 299792.4590 + 0.0008 km/det

Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar: ”Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik".


Sekarang, mari kita tengok apa yg Qur’an tulis tentang kecepatan cahaya.

Qs. 10 Yunus: 5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (jalan-jalan) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui.

Qs. 21 Anbiyaa: 33. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.

Qs. 32 Sajdah: 5. Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu

Sekarang, mari kita perhatikan dengan seksama.
Jarak yang dicapai “Sang urusan” selama 1 hari = jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan.

C . t = 12000 . L
dimana : C = kecepatan Sang urusan
t = waktu selama satu hari
L = panjang rute edar bulan selama satu bulan

Sekarang, sistem kalender telah diuji mendapatkan nilai C yang sama dengan nilai C yang sudah diketahui setelah pengukuran.

Ada dua macam system kalender bulan:
1. Sisyem sinodik, didasarkan atas penampakan semu gerak bulan dan matahari dari bumi.
1 hari = 24 jam
1 bulan = 29.53059 hari

2. Sistem sidereal, didasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap bintang dan alam semesta.
1 hari = 23 jam 56 menit 4.0906 detik = 86164.0906 detik
1 bulan = 27.321661 hari
Bulan kembali ke posisi semula tepat pada garis lurus antara matahari dan bumi. Periode ini disebut “satu bulan sinodik”

Selanjutnya perhatikan rute bulan selama satu bulan sidereal, Rutenya bukan berupa lingkaran seperti yang mungkin anda bayangkan melainkan berbentuk kurva yang panjangnya L = v . T.

Dimana:
v = kecepatan bulan
T = periode revolusi bulan
= 27.321661 hari
a = 27.321661 days/365.25636 days x 360 o = 26.92848o

Ada dua tipe kecepatan bulan :
1. Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan
rumus berikut: ve = 2 . p . R / T

dimana R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km
T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam
Jadi ve = 2 * 3.14162 * 384264 km / 655.71986 jam
= 3682.07 km/jam

2. Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta. Yang ini yang akan diperlukan. Einstein mengusulkan bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan yang pertama dengan cosinus a, sehingga: v = Ve * Cos a

Dimana a adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama satu bulan sidereal
a = 26.92848o
Bandingkan C (kecepatan sang urusan) hasil perhitungan dengan nilai C (kecepatan cahaya) yang sudah diketahui !

Jika:
L = v . T
v = Ve * Cos a
Ve = 3682.07 km/jam
a = 26.92848 o
T = 655.71986 jam
t = 86164.0906 detik

Maka:
C . t = 12000 . L
C . t = 12000 . v . T
C . t = 12000 . (Ve * Cos a) . T
C = 12000 . ve . Cos a . T / t
C = 12000 * 3682.07 km/jam * 0.89157 * 655.71986 jam / 86164.0906 detik
C = 299792.5 km/det

Sekarang,,, mari kita bandingkan antara perhitungan yg ditulis Qur’an dengan perhitungan abad 20.

Qur’an --------------------------------------> C = 299792.5 Km/detik
US National Bureau of Standards, ------> C = 299792.4574 + 0.0011 km/detik
The British National Physical Laboratory, C = 299792.4590 + 0.0008 km/detik

Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar: ”Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik".

Kesimpulan dari Profesor Elnaby:
“Perhitungan ini membuktikan keakuratan dan konsistensi nilai konstanta C hasil pengukuran selama ini dan juga mnunjukkan kebenaran AlQuranul karim sebagai wahyu yang patut dipelajari dengan analisis yang tajam karena penulisnya adalah ALLAH, Sang Pencipta Alam Semesta Raya.”

Elnaby, M.H, 1990, A New Astronomical Quranic Method for The Determination of The Greatest Speed C

Fix, John D, 1995, Astronomy, Journey of the Cosmic Frontier, 1st edition, Mosby-Year Book, Inc., St Louis, Missouri

Qur’anul Kariim, 611 M, ALLAH Azza Wa Jalla, Pencipta Alam Semesta Raya

Qur'an Surat 32 Sajdah:
1. Alif laam miim
2. Turunnya Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam.
3. Tetapi mengapa mereka mengatakan: "Dia Muhammad mengada-adakannya." Sebenarnya Al-Quran itu adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; Mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.
4. Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di 'Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak seorang pemberi syafa'at. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan?
5. Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu

Jadi,,, 1 bukti lagi… Islam ---> TERBUKTI BENAR…
Adakah dalam kitab agama lain yg boleh menjelaskan soalan kecepatan cahaya ini???

Qs.4 Nisaa':82. MAKA APAKAH MEREKA TIDAK MEMPERHATIKAN AL-QUR'AN? KALAU SEKIRANYA AL-QURAN ITU BUKAN DARI SISI ALLAH, TENTULAH MEREKA MENDAPAT PERTENTANGAN YANG BANYAK DIDALAMNYA.
------------------------------------------------
The greatest speed C, denoting the velocity of light in vacuum, is hinted at in two glorious Quranic verses relating this fundamental universal contant C with the motion of the Earth-Moon system.

A new relativistic interpretation of this Quranic relation gives C=299792.5 km/s in an extremely marvellous agreement with the accepted international value. This astonishing result emphasises the unity of the physical world, the validity of the special theory of relativity and the authenticity of the Glorious Quran for unbelievers.

Introduction:
The velocity of light C in vacuum belongs to a small group of the fundamental constants; however, it occupies an outstanding position even within this group. First of all, it is encountered in very different branches of physics. It will come as no exaggeration if one says the story of the determination of the velocity of light is a concise history of physics. And this story has not come to an end yet.

From the ancient Greeks down to the Middle ages, the speed of light was believed to be infinite. Aristotle believed that light propagates instantly!. In the eleventh century, an Arabic scientist Alhassan suggests that light travels at a finite speed.

Galileo (1600) tried this speed but he Eailed saying that light is extraordinarily rapid(l). Roemer (1676) was the first measuring C using the eclipses of the Jovian satellite Io. He obtained an inaccurate value of C (215000 km/s) because the diameter of the earth's orbit was not known exactly.

Starting from 17th century, experiments show the progress of methods and techniques in the determination of the speed C as indicated in the following table (1). table 1

Froome's value was considered to be the most accurate for a long period until 1983 when the modulated laser radiation interferometers were applied for the determination of C with great precision.

According to the US National Bureau of Standards(3): C = 299792.4574 + 0.0011 km/

and according to the British National Physical Laboratory C = 299792.4590 + 0.0008 km/s

A basically new definition of the metre wasaccepted in October 1983 at the 17th General Conference on Measures and Weights(3):

"The metre is the length of the path travelled by light in vacuum during a time interval of
1/299792458 of a second".

The Fixation of the value of C after the formation of the new definition of the meter does not mean yet the end of the story of this fundamental constant C. There are numerous other questions dealing with the realtion between this multifarious, enigmatic constant C and the theory of Relativity.

Recalling the second postulate of the special theory of relativity declared by Albert Einstein (1905):

"The velocity C of light in vacuum is the same in all inertial frames of reference in all directions and depend neither on the velocity of the source nor on the velocity of the observer".

Pauli(4) (1958) said that the data on binarystars allowed us to consider this postulate of the constancy of the velocity of light to be almost certainly correct.

According to Einstein's general theory of relativity (1917), the law of the constancy of the velocity C of light in vacuum can not claim any unlimited validity because the curvature of rays of light can only take place when the velocity of propagation of light varies with position!. Einstein(4) himself solved this contradiction between special and general relativity declaring in his paper written (1917):

"The results of the special relativity hold only so long as we are able to disregard the influence of gravitational fields on the phenomena".

This validity condition of the second postulate of special relativity is considered in the present work because the constancy of the velocity C needs absolute space (vacuum). To attain vacuum in the Einstein's sense of this word. it is not: sufficient just to eleminate from a volume of space every atom, molecule and particle, it is necessary also to get rid of the gravitational field. Therefore we have screened out the effect of the solar gravitational field on the geocentric orbital motion of the moon, which is considered here, according to the applied Quranic equation; as a standard measure reference for evaluating the greatest cosmic speed described in the Holy Quranic verses.

Lunar Orbital Motion described in Quran:
Fourteen centuries ago, the QURAN(5), i.e. .the Holy Book of Islamic Religion, was directed from GOD to all humanity through Prophet Mohammad, who lived in the Arabian Peninsula.

The ARAB people use the lunar system in their calculation of time. The Quran addressed them in the only language they could understand without upsetting their habits. GOD (in Arabic ALLAH: the ONE and Only GOD, the CREATOR) says in the Quran:

"GOD is the ONE who made the sun a shining glory and the moon a light and for her ordained mansions, so that you might know the number of years and the reckoning" (10:5)

The lunar year is twelve months, the month is defined recently as the time of one revolution of the moon in its orbit around the earth. God hints at such orbit in the Quran:

"GOD is the ONE who created the night, the day, the sun, and the moon. Each one is travelling in an orbit with its own motion" (21:33).

Here an essential scientific fact is clearly stated, namely, the existence of the earth's, sun'so and moon's orbits; besides, a reference is made to the travelling of these celestial bodies in space with their own motion! A new concept had therefore been established in the Quran, hundreds of years before it was discovered by modern science(6-7)

Today the concept of the lunar year is widely spread and, as we know, the moon is our nearest neighbour in space, and a companion to our planet. It is often said that the earth and moon form a twin-planet. As the moon orbits around the earth, the change in the relative positions of the moon, earth and sun cause the moon to show its phases(8-9). The time between consecutive new moons is 29.53 days and is called the synodic month.

During this time, however, the earth, and consequently the moon's orbit, have travelled some way around the sun, so the position of the moon against the background of stars is different. 'l;he time for the moon to return to the same position in the sky as viewed from earth is called the sidereal month (27.32 days) which represents the actual real net time of one revolution in the moon's orbit. This orbit is almost circular having an average radius r=384264 km.

Fig. 1 describes the moon's motion during a lunar month. Position A1 shows a new moon. Position B (about 2 weeks later than A1) illustrates the following full moon. Position A2 the moon has orbited the earth once (with respect to an apparently fixed star). Thus one sidereal period (27.32 days) has elapsed since position A1. The next new moon does not occur until position A3 where the moon has once again lined up with the sun. Thus one lunar synodic period (29.53 days) has elapsed since position A1.

Referring to the Quranic verse (10:5), we notice that it discriminates between the apparent synodic period for knowing the number of years and the real sidereal period for reckoning in scientific calculations. These two systems of measuring time are now given in the text books of Astronomy as indicated(l،) in table 2:

Table (2) Lunar month and terrestrial:day

Period Siderial Synodic
Lunar Month T 27.321661 days = 655.71986 hours 29.53059 days
Terrestrial day t 23 h, 56 min 4.0906 sec = 86164.0906 sec 24 hours = 86400 sec

The aim of this work is to determine the value of the greatest speed mentioned in the following relativistic Quranic verses. In these verses the sideral system should be used for both the lunar month and the terrestrial day as accurate measured periods (with respect to a distant apparently fixed star).

A New Relation in the Earth-Moon System:
The length of the moons' orbit L and the time t of one terrestrial day are correlated in a marvellous Quranic verse which describes a universal constant velocity of a certain cosmic affair as follows:

"GOD rules the cosmic affair from the heavens to the earth. Then this affair travels, to Him (i.e. through the whole universe) in one day, where the measure is one thousand years of your reckoning"(32:5)

the Quranic expression "of your reckoning" leaves no doubt as to our understanding of the year as the lunar year.

The verse begins with a reference to a certain "cosmic affair" which GOD creates and commands. This affair travels, permanently through the whole universe between the heavens and the Earth, so speedily that it crosses in ONE DAY a maximum distance in space equivalent to that which the moon passes during ONE THOUSAND LUNAR YEAR (i.e. during 12000 Sidereal months). The question which pause.; itself now is: what could this cosmic affair be? and what is its greatest velocity as expressed in this Quranic equation?.

To answer this question. The above Quranic verse has been understood** in terms of the following equation:

Distance crossed in vacuum by the universal cosmic affair in Osle sidereal day = length of 12000 revolutions of the moon around the earth.

.:. Ct = 12000 L .

where:

C is the velocity of the cosmic affair,

t is the time interval of one terrestrial sidereal day kefined as the time of one rotation of the earth. about its axis (relative to the stars). i.e. 23 hr, 56 min, 4.0906 sec = 86164.0906sec. )

L is the inertial distance which the moon covers in c-o revolution around the earth during one sidereal month i.e. L is the net length of the moon's orbit due to its own geocentric motion, without the interference of its spiral motion causec by the earth's revolution around the sun, i.e. _ is the lunar orbit length excluding the effec- of the solar gravitational field on the measured value.

Let V is the measured average orbital velocity of the moon deduced from the average radius R of the lunar geocentric orbit tas measured from an orbiting earth during its heliocentric motion)

.:. V=2 Pi *R/T....................................
................(2)

substituting R = 384264 km and T = the siderial lunar month = 655.71986 hr

.:. V= (2X3.l4l6x384264 )/ 655.71986= 3682.07 km/hr

This value is given in all text books of astronomy and is accepted by NASA.

Let @ (Fig. 1) is the angle travelled by the earth moon system around the sun during one sidereal month of period 27.321661 days. We can calculate @ if we take into consideration the period (365.25636 days)of one heliocentric revolution (1 year) of the earth-moon system (Fig.l).

@ = 27.321661*360/365.25636= 26,92848

Thus @ is a characteristic constant of this system depending on uniformperiods of the month and the year.

Since the presence of the sun changes the geometrical properties of space and time , we must screen out its gravitational effect on the earth moon system according to the validity condition of the second postulate of special relativity, i.e. we must only consider the lunar geocentric motion without the heliocentric motion of the earth-moon system. Thus a velocity component VO=V cosO representing the net orbital velocity of the moon as shown in fig. (1) is introduced for calculating the net length L of the lunar orbit assuming a stationary earth.

.:. L = V cos @ T ......................... (3)

From equation (1) and (3) we get a new Quranic relation for the earth moon system:

Ct= 12000 V cos @T..................................(4)

.:. C =12000 V cos @ T/t.............................(5)

substituting the sidereal values of the periods t and T from table (2), the NASA value of the measured orbital lunar velocity V = 3682.07 km/hr., and the calculated yalue of cos@ = cos 26.92848 = 0.89157, we get the velocity of the cosmic affair from eq. 5 as expressed in the Holy Quran.

C=12000 x 3682.07 x 0.89157 x 655.71986/86164.0906

.:. C = 299792.5 km/s

Referring to table (1) and the international value of C = 299792.458 km/s we find an extremely marvellous agreement. Thus we conclude that the cosmic affair, mentioned in the previous Quranic verse, is identical to LIGHT and all similar cosmic affairs travelling in vacuum with this maximum speed such as:

all types of electro magnetic waves propagating between the heavens and the earth, the expected Gravitational waves spreading all over the universe, and all particles travelling in this cosmic greatest spead such as neutrinos.

It is very interesting to mention here the second Quranic verse that hints at the same relativistic Quranic equation in the earth-moon system: God Most High said:

"A day in the sight of thy Lord is like a thousand years of your reckoning" (22:47)

Thus both relativistic Quranic equations emphasise the obtained value of the greatest speed C and show that C is a permanent absolute constant. Actually there have been no scientific evidence that the value of C can change in time as yet.

The constancy principle of special relativity is confirmed in the present work, which correlates also the speed of light C in vacuum with the celestial mechanics of the earth-moon system. Referring to equation (4) and substituting the velocity V from eq. (2), we find that the average radius of the moon.

R = [C/12000x2 Pi Cos@]*t......................(6)

.:. "The average radius R of the lunar orbit is directly proportional to the period of one terrestrial sidereal day t.".

This new law deduced in the present work is important so far as it confirms the law of conservation of momentum in the Earth-Moon system. Moreover it implies the influence of the tidal effect and the gravitational change factor on the this system.

According to Dirac's cosmology, the universal gravitational constant G must be variable in time! i.e., it decreases with the age Tv of the universe according to Diracs equation:

G=[e^4/(m*e^2pC^3)]*1/T.............................(7)

where e the electronic charge, m and p are the masses of the the electron and proton respectively. Also according to Newtons law, the gravitational changes affect the radius R of the lunar orbit as indicated in the following equation(ll)

R=[h^2/m^2*M]*1/G...................................(8)

where h is the angular momentum of the moon about the earth, m and M are the masses of the moon and earth respectively. Since h,m and M remain unchanged with time, the radius R is inversely proportional to G. Correlating the last three equations, further studies in Cosmology may be prompted and facilitated.

Conclusion:
It is both important and interesting to find a new astronomical relationZ between the radius of the lunar orbit R and the time t of one terrestrial day deduced according to a new relativistic interpretation of a cosmic Quranic verse alluding to the greatest universal speed identical to the velocity C of light in vacuum.

It is so awesome to find unity in the complex of phenomena, that at first sight appear to have nothing in common. This work proves the universality and constancy of the fundamental constant C as the Greatest Cosmic Speed and reveals the Glorious Quran as a Holy Book worth studying with meticulous analysis since its author is the CREATOR of the Universe.
----------------------------------
Lazimnya, pada awalnya, kita beragama cuma ikut orang tua sahaja. Kita tak fikir agama benar atau salah.

Jika kita lahir di timur dari keluarga islam, maka kita islam.
Jika kita lahir di barat dari keluarga christian, maka kita christian.
Jika kita lahir di Himalaya dari keluarga budha, maka kita jadi bhisksu.

19 keyakinan, meski yakin sangat dengan seyakin-yakinnya, maka tetap lah tak bermakna ada 19 Tuhan,tetap Tuhan cm 1 !

1 Tuhan bmakna 1 Agama yg sebenar,macam mana kita boleh tahu sebuah agama benar???

Jadi, dalam soalan ini kita TIDAK BICARA TENTANG KEYAKINAN, tapi kita paparkan BUKTI KEBENARAN.

Jika Islam Benar, apa buktinya?
Jika Christian Benar, apa buktinya?
Jika Buddha Benar, apa buktinya?

Untok membuktikan sebuah agama benar, maka tak boleh ditengok dari kesalahan ummatnya, kerana ummat tetaplah manusia yg tak sempurna.

Read more...
Related Posts with Thumbnails

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP