Jaringan restoran siap saji Quick yang ada di kota Paris telah mengganti menu daging babi asap di restoran mereka dengan daging asap halal Turki di tiga cabang mereka di pinggiran kota Paris, dua di Marseille, dan sisanya di Toulouse, Villeurbanne, dekat Lyon, dan Roubaix, Perancis Utara - wilayah-wilayah tersebut merupakan wiayah yang populasi umat Islanya cukup tinggi.
Dan sekarang restoran ini hanya menyajikan makanan halal. Perusahaan mengatakan langkah itu diambil adalah merupakan bagian dari tes dari restoran mereka, yang dimulai sejak bulan November tahun lalu, dan kemungkinan menu yang berbahan baku daging babi akan dapat kembali disajikan di kemudian hari.
Namun, akibat dari penggantian menu daging halal di jaringan restoran cepat saji Quick, telah memicu reaksi kemarahan dari kelompok-kelompok Katolik yang ada di Paris. Sebuah komentar di "E-Deo", sebuah situs Katolik, berkata: "Restoran Quick sedang dalam proses cepat menciptakan Islamisasi".
Mengutip pernyataan Quick di outlet resto mereka di Villeurbanne, juru bicara Quick menyatakan bahwa tidak ada "kewajiban" bagi pelanggan mereka untuk memakan daging halal, "sebagaimana secara paralel, kami mempunyai 10 outlet restoran Quick di daerah Lyon yang masih menawarkan "menu klasik".
Beberapa pelanggan muslim menyambut gembira langkahQuick menyajikan menu makanan halal di salah satu cabang mereka di Roubaix, Perancis Utara. "Saya sangat senang, ketika saya bisa datang dengan teman-teman muslim saya makan makanan halal di restoran Quick," kata Farid (17 tahun).
Namun pelanggan Quick lainnya marah atas tindakanQuick menyajikan menu halal di resto mereka. "Saya tidak mengerti, mengapa mereka tidak bisa menjual burger dengan daging babi dan burger berdaging halal pada waktu bersamaan?" tanya Delphine (26 tahun).
Kelompok sayap kanan Perancis Front Nasional pada hari Ahad lalu, lewat wakil presidennya Marine Le Pen, yang akan berkampanye atas nama Front Nasional di bulan depan pada pemilihan regional, berkata: "Semua orang yang datang untuk membeli makanan di restoran Quick ini pada kenyataannya akan membayar pajak untuk organisasi Islam yang memberikan sertifikasi Halal [dibayar untuk label stempel halal]."
Tapi Al-Kanz, sebuah lembaga perlindungan hak konsumen muslim Perancis, mengatakan bahwa alasanQuick menyajikan menu halal lebih bermotif "murni ekonomi", ia menambahkan bahwa tidak ada "tekanan dari kelompok muslim di Perancis" pada restoran cepat saji Quick.
Muslim Perancis telah menyatakan kekhawatiran bahwa mereka sedang menghadapi stigmanisasi negatif setelah empat bulan lamanya kontroversi "perdebatan besar" pada identitas nasional yang diluncurkan oleh pemerintah, yang berpusat pada maraknya imigrasi dan posisi umat Islam di Perancis.
No comments:
Post a Comment