Wednesday, December 16, 2009

Amerika, Belajarlah Dari Kisah Tiger Woods!


Mungkin, tidak ada yang tak mengenal Tiger Woods, pemain golf berusia muda dengan segudang prestasi, dan menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia. Dan kini, menjelang akhir tahun 2009, Woods menggoncang dunia dengan berita-berita perzinahannya yang dilakukan dengan sejumlah perempuan, bahkan tidak kurang dari 8 orang.

Aliran berita tentang Tiger Woods memang sebagian besar didorong oleh kepentingan umum di dunia selebriti. Sangat aneh jika kisah perselingkuhan Woods tidak mempengaruhi apapun: kehilangan perusahaan sponser, karier golf yang menakjubkan tenggelam, dan yang paling penting, pernikahan dan keluarga dalam bahaya.



Mungkin lebih dari kasus-kasus perzinahan yang sudah teramat biasa di dunia Barat, kisah Woods adalah lagi-lagi menjadi suatu alarm penting tentang bagaimana ketidaksetiaan di dalam pernikahan yang banyak terjadi di Amerika.



Sebagian besar rakyat Amerika, di tengah segala krisis ekonomi yang mendera mereka, perzinahan tidak boleh dianggap ringan, meskipun Hollywood dan media lainnya sering melakukannya. Ini bukan komedi. Juga bukan sebuah permainan. Seperti kata Jenny Sanford yang begitu jelas dan tajam minggu lalu, bahwa ia "sakit" ketika suaminya, Gubernur South Carolina Mark Sanford, berselingkuh dengan seorang gadis asal Argentina.



Tahun 2009 bisa dibilang sebagai tahun perselingkuhan kaum selebriti. Tapi urusan ini juga sesungguhnya menimpa orang-orang biasa. Berbagai penelitian menunjukkan kisaran dalam jumlah laki-laki yang menikah di Amerika berselingkuh sebanyak dari 15 sampai 40 persen dan wanitanya mulai dari 5 sampai 25 persen).



Dari mereka yang bercerai di Amerika, 40 persen menyebutkan perselingkuhan sebagai sebabnya. Konselor perkawinan mengatakan bahwa trauma dari sebuah perselingkuhan mempunyai efek yang sama persis dengan perkosaan, bahkan kadang-kadang lebih buruk.



Saat ini, di Amerika celah selingkuh yang diakhiri dengan acara di tempat tidur semakin terbuka dengan masuknya era internet dan ponsel, karena diam-diam membuat komunikasi lebih mudah. Walaupun lebih dari 90 persen orang Amerika masih melihat bahwa perselingkuhan itu sesuatu yang salah secara moral, tapi tetap saja pelakunya banyak sekali. Itu menurut Gallup.



Dan apa yang dapat dilakukan setelah pelanggaran itu? Woods mengatakan ia ingin memusatkan perhatian untuk menjadi " suami, ayah, dan lelaki yang lebih baik." Tapi masih adakah artinya itu? Woods bisa menghabiskan dalam satu malamnya sebesar jutaan dollar AS hanya untuk sekali kencan dengan wanita tak jelas asal-usulnya.



Sementara Amerika dan Barat mengecam habis poligami dalam Islam, kisah Woods di akhir tahun mungkin seharusnya menjadi pelajaran bagi mereka, bagaimana perzinahan terjadi dengan begitu marak dan hidup menghiasi kehidupan sehari-hari mereka.

No comments:

Post a Comment